05 Februari 2009

Banyak Bangkai Tikus di jalanan antar Tabanan-Denpasar

Mungkin tulian saya ini diangap sepele serta mengada-ada bagi banyak orang yang memang senang membuang bangkai tikus di jalan. Tetapi tahukah betapa banyak kerugian yang kita dapatkan oleh tindakan yang sangat tidak berperi kebinatangan tersebut.

Memang dengan membuang bangkai tikus itu dijalan, sepertinya kita sudah bebas dari persolalan dan bisa balas dendam kepada binatang pengerat tersebut. Namun dengan membuang bangkai tersebut dijalan akan banyak bibit penyakit yang bisa ditimbulkan olehnya.

Menurut literatur yang pernah saya baca bahwa tikus adalah pembawa bibit penyakit pes (itu tikus yang hidup apalagi yang sudah menjadi bangkai dan banyak berkeliaran dimana2). Selama yang saya ketahui,sepanjang jalan antara jawa-bali memang banyak orang yang seakan-akan tidak peduli dengan hal tersebut. Sampai-sampai masyarakat kota Denpasar yang nota bene masyarakat metropolis (karena sering berinteraksi dengan orang asing), kenapa masih saja melakukan hal-hal yang bisa merugikan orang banyak.

Apalagi baru-baru ini masyarakat pulau Bali pada umumnya serta kota Denpasar pada khususnya dikagetkan oleh KLB “kejadian luar biasa” yang membuat Dinas Peternakan kalang kabut yaitu berkembangnya penyakit RABIES di selatan pulau Bali. Memang penyakit tersebut sempat dinyatakan oleh pihak terkait sudah hilang di pulau Bali dengan menempatkan kantor kerja karantina di setiap pintu masuk pulau Bali. Tetapi kalau masih saja pola pikir masyrakatnya yang cuek dengan lingkungan sekitarnya, bukan tidak mungkin satu jenis penyakit yang dinyatakan hilang, bisa timbul lagi.

Tidak banyak yang bisa saya sarankan kepada semua kalau tanpa melakukan sendiri. Karenanya jangan berharap bisa merubah watak orang lain yang sudah keras dan kaku lebih baik kita merubah paradigna diri kita sendiri.

Wallahualam.

Sug’h Service.

1 komentar:

  1. wah bahaya juga yah...
    kok tempat wisata seterkenal bali jalannya dijadikan sebagai TP bangkai tikus...gmana ntar citra bali di mata dunia..

    BalasHapus